Selama masih menyandang status jomblo sepertinya banyak para ABG-ABG yang doyan "Ngeluh" ini lah itu lah, dan hal yang di eluh-eluhkan adalah tentang pacar. Emang dengan punya pacar hidup kalian bakal sempurna gitu, eh?
Nah, salah satu cara yang paling banyak diterapin secara nggak sadar oleh anak muda zaman sekarang adalah dengan melakukan teknik ‘perkuat pusat, perbanyak cabang’.
Oknum jomblo ini biasanya jatuh cinta sama orang yang ga bisa mereka miliki (entah karena dianya gak suka, udah punya pacar, atau mantan yang ga mau diajak balikan), tapi fokus dekat ke banyak orang dengan tujuan dapet pacar.
Selain karena rasa iri juga mungkin karena stigma-stigma yang ada. Kalo punya pacar iu enak, punya pacar itu bisa bikin bahagia. Dan juga status jomblo itu adalah hal yang dipandang sebelah mata di mata mereka. Padahal itu salah, belum tentu punya pacar bisa bikin kalian bahagia, belum tentu punya pacar enak.
emang kalo sudah punya pacar bisa membuat kalian bahagia seutuhnya? semua masalah bakal hilang gitu, ga kaan?
Lalu si para jombloers ini pun gelisah dan ingin punya pacar gimana pun caranya.
Oke, well. ketika apa yang kalian mau sudah keturutan terus kalo sudah punya pacar terus mau apa?
Pencapaian yang kamu idam-idamkan dan diharapkan udah terwujud tuh. Udah segitu doang?
Sekarang mari kita tanya pada diri sendiri, apa lagi yang harus dicapai atau dilakukan setelah punya pacar?
Perlu kamu tau, ga semua hubungan pacaran itu enak dan mudah seperti yang kamu bayangkan. Kalo kita liat dari tujuannya, pengin punya pacar hanya untuk senang-senang? Silakan nggak ada yang ngelarang. Pengin punya pacar untuk diajak berbagi? Temukan orangnya. Atau pengin punya pacar untuk bersama menata masa depan? Semoga kamu menemukan orang yang tepat.
Menurutku pacaran itu ga membuat kita menjadi dewasa melainkan membuat kita melakukan adegan dewasa. True, eh?
#2 JANGAN DULU JADI PENUNGGANG JIKA BELUM SIAP JADI PENANGGUNG
Bukan batasan seorang yang hendak menyempurnakan agamanya harus punya kepribadian: rumah pribadi, mobil pribadi, sampe makam pribadi. Tapi setidaknya seseorang itu memiliki IGC, kependekan dari Income Generating Capacity (Kemampuan Menghasilkan Pendapatan).
Meski belum mapan, namun punya kemampuan untuk mapan--meski masih dalam proses. Singkatnya, tidak harus berPENGHASILAN TETAP, tapi TETAP BERPENGHASILAN. Oke, Mblo. ^,^
Banyak orang yang pacaran pun malah mengeluhkan hubungan mereka karena ada masalah yang mungkin nggak pernah diperlihatkan. Mulai dari pacarnya yang suka ngambek dan marah-marah, yang sibuk dan nggak punya waktu buat ketemu, yang ganjen dan suka selingkuh, dan yang paling pelik; nggak dapet restu dari orang tua. Pacaran itu ga menyelesaikan masalah melainkan menambah masalah, benar kan.
Dulu kamu yang hanya mengatur waktu buat diri kamu, setelah pacaran kamu harus mengatur waktu kamu untuk dua orang. kamu dan pasangan kamu, kamu harus bisa membagi semuanya. Sebetulnya, saat jomblo itu adalah saat yang tepat untuk kita memperbaiki diri dan meningkatkan kualitas diri sendiri, bukan buat ngeluh dan ngerasa terzolomi akrena kalian ga punya pacar. Kamu yang tadinya dicengin jelek, ya rawat diri supaya cakep.
Kamu yang tadinya nganggur, ya cari kerja dan uangnya ditabung. Kamu yang tadinya nggak punya apa-apa yang bisa dibanggain, ya cobalah untuk meniti pelan-pelan hingga punya apa yang kamu inginkan, terutama dalam bentuk karya dan prestasi. Semoga kita semua sedang melakukan itu.
Semua yang kamu lakuin itu nggak percuma, justru berguna banget jadi modal lebih untuk dapetin pacar yang lebih baik. Siapa yang nggak pengin coba punya pacar yang kece ga juga tampang dan juga isi dompetnya? Nggak ada…
Ada baiknya perbaiki aja dulu diri kamu dulu, Tuhan pasti tau kok kalo kamu memang sudah siap dia bakal menghadirkan pacar yang kamu idam-idamkan dengan cara yang tak terduga. ^^
Dengan begitu, apabila kamu pengin punya pacar hanya berlandaskan ambisi ‘cuma ingin’ dan kegelisahan ‘ga mau jomblo’ aja, ya hubungan kamu nantinya nggak akan memberikan apa-apa selain masalah yang –siap nggak siap– seharusnya nggak kamu alamin. Pacaran yang berlandaskan dua hati yang saling mencintailah yang sebenar-benarnya hubungan. Pacaran yang mempunyai komitmenlah yang menjadi pondasi kebersamaan. Pacaran yang mempunyai status yang jelaslah yang seharusnya diciptakan.
Pacaran itu berlandaskan dari dua hati yang saling ingin memberi, dan pacaran itu memberi dan menerima toh kalo kamunya cuma bisa memberi tapi tidak menerima, apakah itu disebut pacaran?
Bukan, melainkan "memaksa pacaran".
jadi benahi aja diri kamu dulu, pernah denger kan kata-kata "Yang baik-baik hanya untuk yang baik, begitu juga sebaliknya" Toh kalo kamu pengen pacar yang baik, kamunya harus baik dong?
kalo pengen pacar yang setia kamu juga harus bisa setia, kalo pengen pacar yang cantik kamu juga harus bisa menjaga penampilan kamu bukan?
Tanya aja diri kamu sendiri, apa kamu pengen punya pacar yang ga bisa menjaga penampilannya sendiri? kalo kamu aja ga mau gimana dianya bisa mau?
Faktanya, cewek itu butuh 15 hari untuk jatuh cinta, paling tidak kamu butuh waktu sebulan atau dua bulan untuk membuat dia benar-benar jatuh cinta ke kamu. belum lagi di potong dan lain-lainnya waktunya.
Cinta itu ga bisa dipaksakan, cinta itu tumbuh seiring berjalannya waktu. Biarkan cinta itu mengalir apa adanya, ketika cinta itu ada dia akan membeku, mencair lalu menguap, menyublim, dan memadat di hatimu untuk waktu yang lama :)
Nah, salah satu cara yang paling banyak diterapin secara nggak sadar oleh anak muda zaman sekarang adalah dengan melakukan teknik ‘perkuat pusat, perbanyak cabang’.
Oknum jomblo ini biasanya jatuh cinta sama orang yang ga bisa mereka miliki (entah karena dianya gak suka, udah punya pacar, atau mantan yang ga mau diajak balikan), tapi fokus dekat ke banyak orang dengan tujuan dapet pacar.
Selain karena rasa iri juga mungkin karena stigma-stigma yang ada. Kalo punya pacar iu enak, punya pacar itu bisa bikin bahagia. Dan juga status jomblo itu adalah hal yang dipandang sebelah mata di mata mereka. Padahal itu salah, belum tentu punya pacar bisa bikin kalian bahagia, belum tentu punya pacar enak.
emang kalo sudah punya pacar bisa membuat kalian bahagia seutuhnya? semua masalah bakal hilang gitu, ga kaan?
Lalu si para jombloers ini pun gelisah dan ingin punya pacar gimana pun caranya.
Oke, well. ketika apa yang kalian mau sudah keturutan terus kalo sudah punya pacar terus mau apa?
Pencapaian yang kamu idam-idamkan dan diharapkan udah terwujud tuh. Udah segitu doang?
Sekarang mari kita tanya pada diri sendiri, apa lagi yang harus dicapai atau dilakukan setelah punya pacar?
Perlu kamu tau, ga semua hubungan pacaran itu enak dan mudah seperti yang kamu bayangkan. Kalo kita liat dari tujuannya, pengin punya pacar hanya untuk senang-senang? Silakan nggak ada yang ngelarang. Pengin punya pacar untuk diajak berbagi? Temukan orangnya. Atau pengin punya pacar untuk bersama menata masa depan? Semoga kamu menemukan orang yang tepat.
Menurutku pacaran itu ga membuat kita menjadi dewasa melainkan membuat kita melakukan adegan dewasa. True, eh?
Credit by Muwahhid Design |
Bukan batasan seorang yang hendak menyempurnakan agamanya harus punya kepribadian: rumah pribadi, mobil pribadi, sampe makam pribadi. Tapi setidaknya seseorang itu memiliki IGC, kependekan dari Income Generating Capacity (Kemampuan Menghasilkan Pendapatan).
Meski belum mapan, namun punya kemampuan untuk mapan--meski masih dalam proses. Singkatnya, tidak harus berPENGHASILAN TETAP, tapi TETAP BERPENGHASILAN. Oke, Mblo. ^,^
Banyak orang yang pacaran pun malah mengeluhkan hubungan mereka karena ada masalah yang mungkin nggak pernah diperlihatkan. Mulai dari pacarnya yang suka ngambek dan marah-marah, yang sibuk dan nggak punya waktu buat ketemu, yang ganjen dan suka selingkuh, dan yang paling pelik; nggak dapet restu dari orang tua. Pacaran itu ga menyelesaikan masalah melainkan menambah masalah, benar kan.
Dulu kamu yang hanya mengatur waktu buat diri kamu, setelah pacaran kamu harus mengatur waktu kamu untuk dua orang. kamu dan pasangan kamu, kamu harus bisa membagi semuanya. Sebetulnya, saat jomblo itu adalah saat yang tepat untuk kita memperbaiki diri dan meningkatkan kualitas diri sendiri, bukan buat ngeluh dan ngerasa terzolomi akrena kalian ga punya pacar. Kamu yang tadinya dicengin jelek, ya rawat diri supaya cakep.
Kamu yang tadinya nganggur, ya cari kerja dan uangnya ditabung. Kamu yang tadinya nggak punya apa-apa yang bisa dibanggain, ya cobalah untuk meniti pelan-pelan hingga punya apa yang kamu inginkan, terutama dalam bentuk karya dan prestasi. Semoga kita semua sedang melakukan itu.
Semua yang kamu lakuin itu nggak percuma, justru berguna banget jadi modal lebih untuk dapetin pacar yang lebih baik. Siapa yang nggak pengin coba punya pacar yang kece ga juga tampang dan juga isi dompetnya? Nggak ada…
Ada baiknya perbaiki aja dulu diri kamu dulu, Tuhan pasti tau kok kalo kamu memang sudah siap dia bakal menghadirkan pacar yang kamu idam-idamkan dengan cara yang tak terduga. ^^
Dengan begitu, apabila kamu pengin punya pacar hanya berlandaskan ambisi ‘cuma ingin’ dan kegelisahan ‘ga mau jomblo’ aja, ya hubungan kamu nantinya nggak akan memberikan apa-apa selain masalah yang –siap nggak siap– seharusnya nggak kamu alamin. Pacaran yang berlandaskan dua hati yang saling mencintailah yang sebenar-benarnya hubungan. Pacaran yang mempunyai komitmenlah yang menjadi pondasi kebersamaan. Pacaran yang mempunyai status yang jelaslah yang seharusnya diciptakan.
Pacaran itu berlandaskan dari dua hati yang saling ingin memberi, dan pacaran itu memberi dan menerima toh kalo kamunya cuma bisa memberi tapi tidak menerima, apakah itu disebut pacaran?
Bukan, melainkan "memaksa pacaran".
jadi benahi aja diri kamu dulu, pernah denger kan kata-kata "Yang baik-baik hanya untuk yang baik, begitu juga sebaliknya" Toh kalo kamu pengen pacar yang baik, kamunya harus baik dong?
kalo pengen pacar yang setia kamu juga harus bisa setia, kalo pengen pacar yang cantik kamu juga harus bisa menjaga penampilan kamu bukan?
Tanya aja diri kamu sendiri, apa kamu pengen punya pacar yang ga bisa menjaga penampilannya sendiri? kalo kamu aja ga mau gimana dianya bisa mau?
Faktanya, cewek itu butuh 15 hari untuk jatuh cinta, paling tidak kamu butuh waktu sebulan atau dua bulan untuk membuat dia benar-benar jatuh cinta ke kamu. belum lagi di potong dan lain-lainnya waktunya.
Cinta itu ga bisa dipaksakan, cinta itu tumbuh seiring berjalannya waktu. Biarkan cinta itu mengalir apa adanya, ketika cinta itu ada dia akan membeku, mencair lalu menguap, menyublim, dan memadat di hatimu untuk waktu yang lama :)