Hal apa yang paling berbahaya di dunia ini?? Bisa melukai tapi tak ada bekas, bisa membuat orang sampai bunuh diri, bahkan salah penggunaan pun bisa menyakiti seseorang?? Itulah hal yang terbesit dalam benakku, tanya hatiku kepada diriku sendiri. Mempertanyakan jika ada hal yang lebih berbahaya dari semua senjata tajam di dunia ini.
Hal itulah yang sering kita gunakan setiap hari, kita pun ga menyadari akan berbahayanya hal itu. Sebagian kita mungkin tidak terlalu peduli. "Ahh masa bodoh" padahal, jika kita mau intropeksi diri kita sedikit saja, kita pun bisa meminimalisir akibatnya. Karena lebih baik mencegah bukan daripada mengobati??
"Apa yaa??" tanyaku. Hatiku pun menjawab "Itu mulut, mulut kamu.... Lebih tajam dari silet, lebih tumpul dari semua benda tumpul apapun dan lebih lembut dari sebuah kapas, lebih hangat dari hangatnya sinar matahari di esok pagi dan bahkan lebih dingin dari musim dingin yang ada di dunia ini.
Salah mengatakan sesuatu, kamu bisa melukai seseorang. Hal paling berbahaya dari mulut daripada benda tajam lainnya di dunia ini adalah. Ketika kita salah menggunakan hal itu, itu bisa membuat terluka seseorang namun tidak seperti benda lain. Saat seseorang terluka karena mulut kamu (ucapan kamu) hal itu tidak akan memberikan bekas luka yang jelas. Luka tersebut bahkan tidak terlihat namun terasa.
Pernah merasa ada orang yang menjauhi diri kamu gara-gara perkataan kamu?? Pernah risih ga sih sama seseorang yang omongannya wow banget. Entah itu terlalu sombong ataupun terlalu ngibul. Kita pun malah bisa kehilangan orang yang paling deket kita hanya karena kita salah ngomong."
Setelah menjawab dengan panjang lebar, akupun mencoba untuk bertanya lagi padanya "Terus gimana dong kalau aku tidak sengaja melukai seseorang karena perkataanku??" Itulah yang ingin aku tanyakan, sesuatu yang aku lakukan tidak sengaja, kadang kita tidak bisa mengontorl perkataan kita di kala tertentu, seperti saat kita marah. Perkataan yang diucapkan saat marah terkadang berujung untuk disesali, karena pada dasarnya ketika kita marah, tidak ada hal yang bisa membendung emosi kita. Hanya kesabaran yang mampu!
Makanya ada yang bilang "Diam itu emas", hal tersebut memang benar adanya. Daripada ingin membuat dia memahami semua maksud kita dengan perkataan kita . Lebih baik kita buat dia memahami keinginan kita dengan diam kita. Paling tidak, tidak ada yang tersakiti namun membuat dia untuk lebih berpikir lagi. "Ada apa sih?".
Setelah aku mengajukan pertanyaan tadi, dia pun menjawab "Mudah... Cukup bilang maaf dan tindakan... Maaf saja tidaklah cukup, namun juga perlu disertai tindakan untuk tidak mengulanginya lagi karena kepercayaan seseorang itu ibaratnya seperti penghapus. Akan semakin mengecil pada setiap kesalahan yang kita buat.
Yaa itulah hebatnya mulut kamu.... bisa membuat orang sakit tapi di sisi lain pun juga bisa menyembuhkan yang sakit tadi...Sebuah perkataan bisa menenangkan hati yang lagi bimbang, apalagi hal tersebut di ucapakkan oleh sesorang yang paliiiiing berharga buat diri kita."
Aku pun tertegun sejenak setelah mendengar hal itu, mencoba memahami dan merefleksikan diri. Apakah aku sudah menjaga setiap perkataanku?? Apakah aku pernah menyakiti seseorang karena ucapanku? Sudahkah aku duluan meminta maaf saat aku memang benar-benar salah? Sebuah intropeksi terjadi, membuat diri untuk menjaga ucapanku agar aku bisa berhati-hati saat ingin berkata lagi. Hal sepele yang sering kita lupakan, hati-hati dengan mulut kamu karena "Mulutmu Harimaumu".
Hal itulah yang sering kita gunakan setiap hari, kita pun ga menyadari akan berbahayanya hal itu. Sebagian kita mungkin tidak terlalu peduli. "Ahh masa bodoh" padahal, jika kita mau intropeksi diri kita sedikit saja, kita pun bisa meminimalisir akibatnya. Karena lebih baik mencegah bukan daripada mengobati??
Mulut Yang Berbahaya!
"Apa yaa??" tanyaku. Hatiku pun menjawab "Itu mulut, mulut kamu.... Lebih tajam dari silet, lebih tumpul dari semua benda tumpul apapun dan lebih lembut dari sebuah kapas, lebih hangat dari hangatnya sinar matahari di esok pagi dan bahkan lebih dingin dari musim dingin yang ada di dunia ini.
Salah mengatakan sesuatu, kamu bisa melukai seseorang. Hal paling berbahaya dari mulut daripada benda tajam lainnya di dunia ini adalah. Ketika kita salah menggunakan hal itu, itu bisa membuat terluka seseorang namun tidak seperti benda lain. Saat seseorang terluka karena mulut kamu (ucapan kamu) hal itu tidak akan memberikan bekas luka yang jelas. Luka tersebut bahkan tidak terlihat namun terasa.
Pernah merasa ada orang yang menjauhi diri kamu gara-gara perkataan kamu?? Pernah risih ga sih sama seseorang yang omongannya wow banget. Entah itu terlalu sombong ataupun terlalu ngibul. Kita pun malah bisa kehilangan orang yang paling deket kita hanya karena kita salah ngomong."
Setelah menjawab dengan panjang lebar, akupun mencoba untuk bertanya lagi padanya "Terus gimana dong kalau aku tidak sengaja melukai seseorang karena perkataanku??" Itulah yang ingin aku tanyakan, sesuatu yang aku lakukan tidak sengaja, kadang kita tidak bisa mengontorl perkataan kita di kala tertentu, seperti saat kita marah. Perkataan yang diucapkan saat marah terkadang berujung untuk disesali, karena pada dasarnya ketika kita marah, tidak ada hal yang bisa membendung emosi kita. Hanya kesabaran yang mampu!
Makanya ada yang bilang "Diam itu emas", hal tersebut memang benar adanya. Daripada ingin membuat dia memahami semua maksud kita dengan perkataan kita . Lebih baik kita buat dia memahami keinginan kita dengan diam kita. Paling tidak, tidak ada yang tersakiti namun membuat dia untuk lebih berpikir lagi. "Ada apa sih?".
Setelah aku mengajukan pertanyaan tadi, dia pun menjawab "Mudah... Cukup bilang maaf dan tindakan... Maaf saja tidaklah cukup, namun juga perlu disertai tindakan untuk tidak mengulanginya lagi karena kepercayaan seseorang itu ibaratnya seperti penghapus. Akan semakin mengecil pada setiap kesalahan yang kita buat.
Yaa itulah hebatnya mulut kamu.... bisa membuat orang sakit tapi di sisi lain pun juga bisa menyembuhkan yang sakit tadi...Sebuah perkataan bisa menenangkan hati yang lagi bimbang, apalagi hal tersebut di ucapakkan oleh sesorang yang paliiiiing berharga buat diri kita."
Aku pun tertegun sejenak setelah mendengar hal itu, mencoba memahami dan merefleksikan diri. Apakah aku sudah menjaga setiap perkataanku?? Apakah aku pernah menyakiti seseorang karena ucapanku? Sudahkah aku duluan meminta maaf saat aku memang benar-benar salah? Sebuah intropeksi terjadi, membuat diri untuk menjaga ucapanku agar aku bisa berhati-hati saat ingin berkata lagi. Hal sepele yang sering kita lupakan, hati-hati dengan mulut kamu karena "Mulutmu Harimaumu".