Akhir-akhir ini saya mulai memikirkan soal biaya pernikahan, kalau biaya pernikahan itu tidaklah murah. Saya mulai kepikiran soal hal itu adalah karena saya dimintai tolong oleh saudara saya untuk ngasih pinjaman buat nikahan anak mereka. Dalam benak hati saya bereteriak what?? Seriusan lo??
Gini soal kasih pinjaman buat nikahan saya jujur ogah banget!! Kenapa? Karena mereka pinjam itu buat gengsi bukan karena butuh, lagian lo yang nikah kok malah gw yang susah. Mungkin kamu mikir, ihh jahat banget sih. Pelit juga nih adminnya! Okee, kalau kamu punya pemikiran seperti itu tapi......
Saya ogah kasih pinjaman bukan tanpa alasan lagian mereka pinjam uang itu jumlahnya tidak sedikit, anggap aja 5jt. Kalau gaji saya umr kisaran 3.2jt maka otomatis kalau kasih pinjaman segitu tentu saja merupakan hal berat. Belum lagi meski berupa "pinjaman" yang pasti bakal balik entah kapan, karena kamu tau sendiri tipikal makhluk orang indonesia. Pas mau pinjam wajah melas tapi pas ditagih wajah males. Duh...
Sebenarnya saya mau kok kasih pinjaman selama uang yang saya pinjamkan itu digunakan untuk hal yang mendesak, seperti utk makan kek. Kalaupun untuk nikah yaa seperlunya saja yang penting nanti nikahnya sah gitu aja. Ga perlu muluk-muluk untuk gelar resepsi yang wah dan undang banyak orang. Ini nih saya yang enggak suka, lagian kalau ga punya duit jangan nikah lhaaa. Jangan bikin susah orang, lagian nikah itu merupakan hal yang wajib.
Nah berhubung nikah adalah hal yang wajib kenapa sih kok ga dari dulu nabung buat biaya pernikahan kamu sendiri? Kenapa harus pinjam dari orang lain? Emang mau abis nikah yang harusnya kamu bahagia ehhh malah kamu dibikin stress buat bayar hutang? Salah siapa kalau gini? Kamu sendiri kan? Lagian kenapa juga harus mewah? Mungkin ada yang jawab "Kan ini sekali seumur hidup, kalo ga mewah gimana? Lagian kan nikah itu momen yang patut diabadikan".
Lhaa, kamu tau kalo nikah itu merupakan sesuatu yang penting, kalau kamu tau seperti itu kenapa kamu tidak mau memperjuangkannya? Kayak nabung itu tadi, kalo ga gitu kamu coba deh cari usaha sampingan atau kerjaan sampingan kalau kamu ngerasa gaji dari kerjaan kamu saat ini masih belum cukup dan cukup tunda beberapa bulan pernikahan kamu.
Setelah kamu memiliki uang yang cukup maka kamu bisa melakukan akad pernikahan sesuai yang kamu inginkan, mau mewah dan semegah apapun yaa terserah kamu. Tapi saran saya kalau kamu ngumpulin modal pernikahan dengan susah payah mending resepsi pernikahan kamu jangan terlalu mewah, kenapa? Karena nikah itu merupakan sebuah awal dan bukan tujuan akhir. Kamu tau kan kalau ada ucapan kayak gini di acara pernikahan "Selamat menempuh hidup baru".
Berhubung nikah adalah sebuah kehidupan baru ada baiknya uang yang tadinya digunakan untuk pernikahan mending digunakan untuk kehidupan setelah nikah. Setidaknya digunakan untuk simpanan jika suatu saat ada kebutuhan yang mendadak.
Yang bikin mahal pernikahan itu sebuah gengsi, nikah sebenarnya murah kalau menurut agama tapi kalau menurut adat beda lagi. Lagian mahal tidaknya suatu resepsi itu karena standar, tiap orang punya standar masing-masing untuk acara resepsi pernikahan. Jadi mahal tidaknya suatu acara pernikahan itu tergantung standar yang ditetapkan, kalau kamu ga mampu mengikuti standar yaa ikuti saja yang dibawah standar alias semampu kamu.
Jangan memaksakan standar orang lain ke diri kamu sendiri, malah nanti kamunya juga yang susah sendiri.
Kalau saya sendiri standar pernikahan saya itu tidaklah muluk-muluk, saya suka yang sederhana. Tidak mengundang banyak orang pun saya tidak apa-apa, asal yang saya nikahin itu dia... Iyaa dia yang selalu menunggu saya pulang kerja, dia yang selalu kasih saya semangat di saat saya sedang terpuruk. Dia yang selalu memberi senyuman ketika saya sedang bersedih, dia yang selalu percaya saya di saat seluruh dunia sudah tidak percaya saya lagi, dia yang selalu ada di saat saya terjatuh, dia yang selalu percaya pada saya ketika saya tidak percaya diri saya lagi, dia yang hadir di setiap hari-hariku dan dialah yang
Kalau sudah tau alasan kayak gini kan enak, lagian alasan saya nulis hal seperti ini adalah karena beberapa orang yang pinjam duit itu se enak udelnya, dia ga mikir kalau cari uang itu ga gampang. Malahan saya yakin, banyak banget kok orang yang dia yang nikah tapi malah nyusahin orang lain. what??
Makanya, kalau soal pinjam meminjam ini kita sebaiknya harus tau dulu orangnya kayak gimana, meskipun itu saudara. Kalau niat dan sifatnya baik yaa tidak apa-apa, kalau tidak? Kan kita juga yang susah, lagian minjemin uang itu bukan perkara uangnya menurut saya tapi perkara nilai dari kepercayaan itu sendiri.
Kalau kita pinjemin otomatis kita itu percaya sama dia, kan kita ga mungkin juga kan minjemin uang tapi kalau kita tidak percaya sama yang bersangkutan? Emang kamu mau pinjemin uang sama orang yang ga kamu kenal. Malahan yang ada dia itu tidak pinjem tetapi MINTA karena minjem ujung*nya ditagih sulit dan juga kemungkinan besar enggak balik. Nah lho!!
Gini soal kasih pinjaman buat nikahan saya jujur ogah banget!! Kenapa? Karena mereka pinjam itu buat gengsi bukan karena butuh, lagian lo yang nikah kok malah gw yang susah. Mungkin kamu mikir, ihh jahat banget sih. Pelit juga nih adminnya! Okee, kalau kamu punya pemikiran seperti itu tapi......
Berapa Sih Biaya Pernikahan ?
Saya ogah kasih pinjaman bukan tanpa alasan lagian mereka pinjam uang itu jumlahnya tidak sedikit, anggap aja 5jt. Kalau gaji saya umr kisaran 3.2jt maka otomatis kalau kasih pinjaman segitu tentu saja merupakan hal berat. Belum lagi meski berupa "pinjaman" yang pasti bakal balik entah kapan, karena kamu tau sendiri tipikal makhluk orang indonesia. Pas mau pinjam wajah melas tapi pas ditagih wajah males. Duh...
Sebenarnya saya mau kok kasih pinjaman selama uang yang saya pinjamkan itu digunakan untuk hal yang mendesak, seperti utk makan kek. Kalaupun untuk nikah yaa seperlunya saja yang penting nanti nikahnya sah gitu aja. Ga perlu muluk-muluk untuk gelar resepsi yang wah dan undang banyak orang. Ini nih saya yang enggak suka, lagian kalau ga punya duit jangan nikah lhaaa. Jangan bikin susah orang, lagian nikah itu merupakan hal yang wajib.
Nah berhubung nikah adalah hal yang wajib kenapa sih kok ga dari dulu nabung buat biaya pernikahan kamu sendiri? Kenapa harus pinjam dari orang lain? Emang mau abis nikah yang harusnya kamu bahagia ehhh malah kamu dibikin stress buat bayar hutang? Salah siapa kalau gini? Kamu sendiri kan? Lagian kenapa juga harus mewah? Mungkin ada yang jawab "Kan ini sekali seumur hidup, kalo ga mewah gimana? Lagian kan nikah itu momen yang patut diabadikan".
Lhaa, kamu tau kalo nikah itu merupakan sesuatu yang penting, kalau kamu tau seperti itu kenapa kamu tidak mau memperjuangkannya? Kayak nabung itu tadi, kalo ga gitu kamu coba deh cari usaha sampingan atau kerjaan sampingan kalau kamu ngerasa gaji dari kerjaan kamu saat ini masih belum cukup dan cukup tunda beberapa bulan pernikahan kamu.
Setelah kamu memiliki uang yang cukup maka kamu bisa melakukan akad pernikahan sesuai yang kamu inginkan, mau mewah dan semegah apapun yaa terserah kamu. Tapi saran saya kalau kamu ngumpulin modal pernikahan dengan susah payah mending resepsi pernikahan kamu jangan terlalu mewah, kenapa? Karena nikah itu merupakan sebuah awal dan bukan tujuan akhir. Kamu tau kan kalau ada ucapan kayak gini di acara pernikahan "Selamat menempuh hidup baru".
Berhubung nikah adalah sebuah kehidupan baru ada baiknya uang yang tadinya digunakan untuk pernikahan mending digunakan untuk kehidupan setelah nikah. Setidaknya digunakan untuk simpanan jika suatu saat ada kebutuhan yang mendadak.
Yang bikin mahal pernikahan itu sebuah gengsi, nikah sebenarnya murah kalau menurut agama tapi kalau menurut adat beda lagi. Lagian mahal tidaknya suatu resepsi itu karena standar, tiap orang punya standar masing-masing untuk acara resepsi pernikahan. Jadi mahal tidaknya suatu acara pernikahan itu tergantung standar yang ditetapkan, kalau kamu ga mampu mengikuti standar yaa ikuti saja yang dibawah standar alias semampu kamu.
Jangan memaksakan standar orang lain ke diri kamu sendiri, malah nanti kamunya juga yang susah sendiri.
Kalau saya sendiri standar pernikahan saya itu tidaklah muluk-muluk, saya suka yang sederhana. Tidak mengundang banyak orang pun saya tidak apa-apa, asal yang saya nikahin itu dia... Iyaa dia yang selalu menunggu saya pulang kerja, dia yang selalu kasih saya semangat di saat saya sedang terpuruk. Dia yang selalu memberi senyuman ketika saya sedang bersedih, dia yang selalu percaya saya di saat seluruh dunia sudah tidak percaya saya lagi, dia yang selalu ada di saat saya terjatuh, dia yang selalu percaya pada saya ketika saya tidak percaya diri saya lagi, dia yang hadir di setiap hari-hariku dan dialah yang
Update!!
Setelah bertemu dengan orangnya langsung ternyata uang tersebut cuman buat "jaga-jaga", dia punya uang nah alasan minjam sih simple karena takut nanti uang yang ada itu tidak cukup. Lagian emang orangnya baik kok. Saya juga oke dan ikhlas buat minjemin :) Toh pada akhirnya uang yang dipinjem tersebut langsung dibalikin.Kalau sudah tau alasan kayak gini kan enak, lagian alasan saya nulis hal seperti ini adalah karena beberapa orang yang pinjam duit itu se enak udelnya, dia ga mikir kalau cari uang itu ga gampang. Malahan saya yakin, banyak banget kok orang yang dia yang nikah tapi malah nyusahin orang lain. what??
Makanya, kalau soal pinjam meminjam ini kita sebaiknya harus tau dulu orangnya kayak gimana, meskipun itu saudara. Kalau niat dan sifatnya baik yaa tidak apa-apa, kalau tidak? Kan kita juga yang susah, lagian minjemin uang itu bukan perkara uangnya menurut saya tapi perkara nilai dari kepercayaan itu sendiri.
Kalau kita pinjemin otomatis kita itu percaya sama dia, kan kita ga mungkin juga kan minjemin uang tapi kalau kita tidak percaya sama yang bersangkutan? Emang kamu mau pinjemin uang sama orang yang ga kamu kenal. Malahan yang ada dia itu tidak pinjem tetapi MINTA karena minjem ujung*nya ditagih sulit dan juga kemungkinan besar enggak balik. Nah lho!!